home design,business phone service,small business phone service provider,online accounting degree,online college schools
nearly each state has set a aim for enhancing the share of its population with put up-secondary education; maximum are aiming for 55 to sixty five percent with the aid of 2020 or 2025. driving this are projections that, by means of 2020, -thirds of process vacancies would require training beyond excessive school, in keeping with the Georgetown college center on schooling and the personnel.TEMPO.CO, Jakarta - India dilaporkan telah menjadi rumah bagi lebih dari 100 miliarder, sebuah catatan sejarah bagi negara itu ketika 25 tahun silam India masuk dalam daftar negara termiskin di dunia.
Pada Sabtu, 13 Juli 2018, India kembali menjadi sorotan dunia saat Mukesh Ambani, 61 tahun, pengusaha asal India, berhasil menggeser posisi Jack Ma dari Cina, sebagai orang terkaya di Asia.
Kekayaan Ambani saat ini sekitar US$ 44.3 miliar atau sekitar Rp 637 triliun. Dengan begitu, Ambani secara resmi menggeser Ma sebagai orang terkaya di Asia. Kekayaan Ma per Jumat, 13 Juli 2018 sebesar US$ 44 miliar atau sekitar Rp 632 triliun.
Kekayaan Ambani bersumber dari Reliance Industries Ltd sebuah induk perusahaan yang menangani bisnis bidang petrochemical, penyulingan minyak hingga bidang teknologi telekomunikasi.
Ambani telah meluncurkan jaringan broadband fixed-line berkecepatan tinggi untuk rumah dan perusahaan di 1.100 kota dan mengumumkan rencana untuk bermain di pasar e-commerce sehingga berpotensi menyaingi Amazon.
Ambani merupakan satu dari 20 orang terkaya di dunia menurut Forbes, namun dia tidak masuk dalam urutan 10 besar orang terkaya dunia. Pada 2018, Ambani telah meningkatkan kekayaannya sebanyak US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun dari bisnisnya di bidang petrochemical dan memperluas jumlah pengguna Reliance Jio Infocomm, sebuah perusahaan operator jaringan telekomunikasi di India.
Ambani dengan mudah menyalip Ma sebagai orang terkaya di Asia karena pada 2018 Ma kehilangan kekayaannya sekitar US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.
Dalam rapat umum pemegang saham pada awal Juli 2018, miliarder Ambani, yang merupakan kepala Reliance Industries Ltd mengungkapkan rencana ambisinya untuk mengembangkan projek-projek bidang telekomunikasi, di antaranya memperluas layanan dan broadband baru JioPhone yang menyediakan konektivitas melalui serat optik yang disebut JioGigaFiber.
Dikutip dari time.compada Minggu, 14 Juli 2018, Ambani sudah lama menjadi orang terkaya di India. Dia bahkan masuk daftar 20 orang terkaya di dunia. Kendati tajir, Ambani dikenal sebagai sosok yang rendah hati, setidaknya saat berada di hadapan publik.
Ambani adalah putra tertua legenda industriawan India, Dhirubhai Ambani, yang mendirikan Reliance, sebuah perusahaan yang melambung seiring perjalanan India menuju era modern.
Reliance memulai bisnisnya di bidang tekstil yang sekarang ini tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia. Ambani menceritakan, pada 1977 dan 2017, laba bersih Reliance naik oleh suatu faktor hingga 10 ribu kali lipat.
Pundi-pundi kekayaan Ambani terdongkrang oleh pandangan ayahnya yang selalu fokus pada bisnis sehingga ingin anak-anaknya pun membangun kerajaan bisnisnya di Reliance. Tak heran, ketika masih sekolah menengah, dia sering menghabiskan waktu berjam-jam pada akhir pekan di kantor bersama ayahnya.
“Keluarga Ambani hidup dengan keras di tengah-tengah kesumpekan, suara bising, dan debu sehingga membuat generasi kedua anak-anak Ambani lapar pada ambisi yang tidak biasa untuk menyukseskan bisnis keluarga,” demikian ditulis Dhirubhai Ambani dalam sebuah biografi menceritakan caranya mendidik dua anaknya, salah satunya Mukesh Ambani.
Hidup Ambani dan keluarganya berubah pada pertengahan 1980-an ketika ayahnya mulai mencari investor swasta bagi Reliance, sebuah langkah yang sebagian besar perusahaan-perusahaan di India sulit lakukan ketika itu.
“Dalam perjalanan bisnis, hal terpenting adalah percaya pada diri sendiri dan kemampuan untuk mengonversikan keyakinan menjadi kenyataan. Ayah saya sangat yakin kami bisa mengumpulkan modal dari pasar uang dan mendapatkan profit. Keyakinan saya yang kedua adalah India adalah sebuah kesempatan besar,” kata Ambani dalam sebuah wawancara.
Ketika ayah Ambani terkena serangan stroke, Reliance mulai dijalankan sepenuhnya oleh Ambani dan adiknya Anil. Di bawah kepemimpinan baru ini, Reliance semakin gencar melakukan diversifikasi usaha, di antaranya mengembangkan usaha minyak dan gas hingga bisa berkontribusi 2 persen pada kebutuhan bensin, minyak solar dan bahan bakar pesawat terbang dunia.
Sama seperti pengusaha pada umumnya, Ambani pun mengalami jatuh-bangun. Pada 2010, perusahaan minyaknya gagal mengunci kesepakatan untuk merger dengan LyondellBasell, sebuah perusahaan penyulingan minyak raksasa milik Belanda-Amerika.
Ambani pun tak luput dari hujan kritik, beberapa pihak mengkritik arogan. Namun Ambani tetap tak pernah ambil pusing dengan hal itu hingga dia pada Juli 2018 mencatatkan namanya sebagai miliarder paling tajir di Benua Asia.
Sumber : Tempo.co Reporter Suci Sekarwati